![]() |
seorang ibu tua menadahkan tangan |
dan engkau berlalu lalang menadahkan tangan demi setumpuk harapan,menanti datangnya sang jiwa yang suci dan hendak berbagi dengan ikhlas hati demi sesuap nasi.
Kau pun rela berdiri di bawa teriknya sinar mentari yang slalu memancarkan api,terbinar sudah mata telah hilang dengan semangat jiwa yang bergejolak. "Akan kah rasa ini telah sirna"....??
rasanya jiwaku slalu mati dan aku iklas berarah padamu,dengan rasa hati pilu slalu kian menderu.
![]() |
anak-anak yang tak berdosa |
Kau adalah aku dan kau adalah kami. Namun sang penguasa telah menelantarkan kami dan Sang penguasa telah tak peduli kami yang kian hari merampas hak kami.
dengan membiarkan kami hidup di antara bisingan mesin-mesin kian menderu..."Oooo..Tuhan", tak ada tempat kami mengadu selain kepadaMu.....!! "Oooo....Tuhan" angkatlah derajat saudara-saudara kami agar mereka tak lagi berdiri diantara tengah-tengah bisingan mesin kian menderu yang slalu melaju dan berdiri di bawa teriknya sinar matahari yang slalu memancarkan api.
Semoga mereka selalu diberi sehat sama yang maha kuasa
BalasHapusamien
Negri ini makin banyak masalah tak menyandang solusi, semoga kekuatan senantiasa ada pada Kaum termarginalkan
BalasHapus