13 Februari 2014

Partisipasi Perempuan Mulai Terlihat


Coffe break
Pemberdayaan menggunakan makna dasar yaitu "Pemberdaya" dimana kata Daya mengandung arti kekuatan (power) . Dalam pemberdayaan kita dapat menumbuhkan wewenang bagi masyarakat miskin. Sehingga dapet menjadikan masyarakat dalam berperan (berpengaruh) pada suatu kegiatan baik lingkungan, sosial,ekonomi. Dan pada tahun 2006 kelurahan Gunung ibul barat kota prabumulih menjadi sasaran dari pada suatu program pemberdayaan yang di namai dengan PNPM,dimana kelurahan tersebut dengan jumlah penduduk dewasa lebih kurang "4184"dan terdiri dari 4 Rw dengan jumlah Rt 14. Yang berbagai macam mata pencaharian baik petani, buruh mau pun kerja kantoran. Dimana setiap program pemberdayaan baik pnpm maupun yang lain dapat
pembukaan oleh seklur
melakaukan pertemuan, agar nantinya masyarakat dapat memahami makna apa yang terterah pada kata pemberdayaan tersebut. akan tetapi masih rendahnya tingkat pemahaman di masyarakat. Maka dari itulah sebagai fasilitator slalu menggiring warga dan masyarakat untuk dapat melakukan pertemuan baik laki-laki atau para perempuan. Tapi hal ini bukan lah suatu tantangan bagi kami sebagai fasilitator, apa lagi setiap suatu pertemuan kita harus banyak melibatkan kaum perempuan,alhasil setiap pertemuan kaum perempuan tersebut sangat lah minim, kami sebagai fasilitator terus berusaha dalam setiap pertemuan nantinya agar para perempuan slalu dapat hadir, karna di setiap organisasi atau hal apapun kita telah menggalakan yang namanya kesetaraan gender yaitu antara pria dan para perempuan. Di mana pada setiap siklus baik tahun ke dua-tiga dan ke empat KPI wajib di capai. Hal inilah yang terus membuat kami sebagai fasilitator harus semangat, suatu persoalan dan permasalahan pun telah di jalani dan berbagai cara sudah dilakukan agar dalam setiap pertemuan kaum perempuan dapat hadir. Kebetulan pada tahun 2014 ini setiap kelurahan mendapat suatu pelatihan masyarakat atau dengan sebutan lain pelmas, dan ini pun kami sebagai fasilitator sangat khawatir apakah kaum perempuan ada atau tidak, dan pelatihan pun telah disusun atau sudah terjadwal pada setiap kelurahan, hari berganti demi hari, tak terasa akhirnya dengan perlahan menunggu tibalah pada suatu yang namanya pelatihan. Pelatihan pun berlangsung dan peserta pun ikut berdatangan baik para laki-laki atau perempuan. Artinya kami selaku fasilitator telah berhasil dalam melakukan peran selaku pemberdayaan pada program tersebut yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). semoga hal ini dapat bertahan sebaigai mana yang kita harapkan terutama masyarakat yang mempunyai program pemberdayaan...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar